DEFINISI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem
informasi manajemen
(SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan,
atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi
atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar,
dan sistem
informasi eksekutif (Muhammad
Zamzami, S.E, M.M).
LATAR
BELAKANG PERUSAHAAN PT KRAKATAU STELL
PT
Kratakatau Steel merupakan industri baja terpadu di Indonesia dan terbesar di
AsiaTenggara,berlokasi di cilegon yang didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970
sebagai BUMN. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1977 secara komersial
dengan kapasitas 150000 ton baja per tahun,yang mana produknya masih berupa
produk baja tulangan dan baja profil dengan bahan baku billet baja yang
diimpor.
Pada tahun
1979 adanya penambahan sarana produksi yang mana ditambah dengan beroperasinya
pabrik besi spons,pabrik billet baja,pabrik batang kawat,pabrik slab baja,dan
pabrik baja lembaran panas.Perusahaan melakukan ekspansi serta modernisasi
sarana dan fasilitas produksi sehingga yang mengakibatkan produksinya bertambah
menjadi 2,5 ton per tahun.Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar
baja dalamnegeri dan menghadapi persaingan di pasar internasional.PT Krakattau
Steel tidak hanya berhenti pada pengambangan tersebut akan tetapi terus melakukan
perubahan melalui peningkatan efisiensi,utilitas,produktifitas dan konsistensi
dalam menerapkan strategi pemasaran sehingga pada tahun 1998 dan 1999
perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan dan laba perusahaan.
PT
Krakatau Steel akan dijadikan sebagai perusahaan baja yang kompetitif yang mana
adanya indikator bahwa produk yang dibeli oleh konsumen sebagai pengaruh
efisiensi biaya produksi yang direncanakan pada tahun 2003 - 2008. Maka dari
itu terdapat perubahan dalam hal visi perusahaan menjadi lebih realistis yaitu
:
1. Tahun
2008 PT Krakatau Steel akan menjadi baja kelas dunia dengan biaya kompetitive
2. Tahun
2013 menjadi pemain baja yang terpadu
3. Tahun
2030 menjadi pemain baja terkemukan di dunia
Selain itu
adanya perubahan misi pada perusahaan yang berupa menyediakan baja dan produk
terkait dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkan solusi industri dan
infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.
Mengantisipasi
perubahan tersebut maka diadakan beberapa strategi yang dilakukan salah satunya
dengan penerapan ERP yang merupakan sistem terintegrasi untuk membangun daya
saing perusahaan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT KRAKATAU STELL
I.
KEGUNAAN DARI FUNGSI PRODUKSI
A. PROSES
Proses
produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang
menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi
yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas
(scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja
billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur
listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan
baja billet.
Baja slab
dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja
lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas
ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas
produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini
menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang
dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper.
Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.
Baja
billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses
lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.
B. LOKASI PABRIK
Adapun
yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi pabrik adalah :
1. Dekat
dengan laut, sehingga dapat memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk
menggunakan kapal.
2. Dekat
dengan daerah pemasaran (Ibukota)
3. Tanah
yang tesedia untuk pabrik cukup luas
4. Sumber
air cukup memadai
5. Adanaya
jaringan rel kereta api dan jalan raya yang memadai untuk pengangkutan.
C. PENGENDALIAN PRODUKSI
Proses dan
struktur yang digunakan organ Perusahaan untuk mewujudkan nilai Pemegang Saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan Stakeholder,
berlandasan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.
1) Prinsip
Pengendalian Produksi Perusahaan
Tatakelola
Perusahaan (GCG) yang baik sudah menjadi komitmen PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. sebagai landasan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Komitmen ini
berawal dari audit Tatakelola Perusahaan (GCG) oleh Price Waterhouse Cooper
pada Tahun 2000, dilanjutkan dengan pembentukan komite GCG yang bertugas
menyusun code of conduct yang dikenal sebagai “Etika Perusahaan” pada Tahun
2001.
2) Etika
Usaha dan Code of Conduct Setiap tahun perusahaan menyusun dan menetapkan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) mengacu kepada Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) yang telah ditetapkan sebelumnya. Program, target dan
sasaran kerja yang telah ditetapkan didalam RKAP dijabarkan secara berjenjang
kepada setiap unit kerja, hingga tingkat manager lini. Bersamaan dengan
penetapan Sasaran dan Rencana Kerja (SRK) Tahunan, setiap pimpinan unit kerja
menandatangani Pakta Integritas sebagai wujud komitmen terhadap pelaksanaan
Prinsip-Prinsip GCG secara konsisten. Nilai budaya perusahaan (Competence,
Integrity, Reliable, Innovative) diharapkan menjadi nilai dasar yang menjiwai
pelaksanaan program dan sasaran kerja yang telah ditetapkan serta merekatkan
seluruh komponen perusahaan.
II. KEGIATAN FAKTOR PEMASARAN
A. MARKETING MIX
Strategi
yang selama ini digunakan oleh PT. Krakatau Steel dalam mempertahankan pasarnya
adalah strategi diferensiasi, dengan menekankan pada kualitas produk. Dengan
strategi ini dan dukungan dari pemerintah berupa monopoli produksi dan impor
baja, PT. Krakatau Steel berhasil mempertahankan pasarnya dimasa yang lalu. Krakatau
Steel memproduksi baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang
kawat. Harga yang diberikan oleh pihak perusahaan bergantung pada jenis dan
jumlah, serta kualitas dari masing-masing produk. Setiap orang bisa membeli
produk dari Krakatau Steel dengan cara pemesanan melalui contact dari
perusahaan. Namun karena hasil produksi dari PT. Krakatau Steel masing barang
setengah jadi, maka masyarakat luas masih belum tertarik membelinya karena
belum diolah sampai barang siap pakai. PT. Krakatau Steel mempromosikan
produknya melalui situs-situs milik perusahaan, brosur, bekerja sama dengan
pemerintah untuk mempromosikan produknya ke pasar luar negeri,dll.
B. SEGMENTASI PASAR
Target
perseroan Krakatau Steel dalam 2-3 tahun ke depan adalah reorientasi untuk bisa
memasok dalam jumlah yang signifikan kepada sektor otomotif dan alat berat. Ini
sektor premium yang belum tergarap maksimal. PT Krakatau Steel menguasai pangsa
pasar sekitar 5%. Kapasitas produksi pertahun mencapai 2,4 juta ton, dan
Krakatau Steel menargetkan mampu menguasai pangsa pasar hingga 35% pada
2013.Target yang ingin dicapai pada tahun depan beranjak ke 10% dan dalam 2-3
tahun mendatang bisa segmen baja otomotif hingga 30-35%.
III. KEGIATAN FUNGSI KEUANGAN
Pengelolaan Dana
Perusahaan
memperoleh dana dari berbagai sumber, diantaranya melalui penjualan saham,
investasi-investasi, bantuan sokongan dana dari pemerintah, dan melalui
sumber-sumber lainnya. PT Krakatau Steel Tbk ( KRAS ) baru saja melakukan
penandatanganan untuk pembentukan perusahaan patungan bersama tiga perusahaan
lain termasuk Nippon Steel Trading Co. Ltd. Perusahaan patungan tersebut adalah
PT Indojapan Steel Center yang memproduksi dan menjual processed steel sheets
dan atau steel sheets in coil dengan kapasitas 120.000 ton per tahun.
IV. KEGIATAN FAKTOR SDM
A. HUMAN CAPITAL
MANAGEMENT (PT KRAKATAU STEEL)
Bahwa
sumber daya manusia merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung
aktivitas perusahaan. Oleh karena itu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berupaya
dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan dan mempertahankan karyawan agar
karyawan mempunyai kemampuan yang mumpuni dan dapat berkontribusi secara
maksimal. Dalam mengelola karyawan, perusahaan menggunakan pendekatan human
capital, dimana karyawan dipandang sebagai modal insani (human capital)
sehingga dikondisikan bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang dituntut
untuk dapat menciptakan nilai (create value) dan tidak sekedar menghasilkan
nilai tambah (added value). Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan
unggul maka PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani
menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar sebagai berikut :
1. Human
capital strategy.
2. Human
capital development.
3. Human
capital learning and knowledge management.
4. Human
capital performance and reward management.
5. Human
capital integration.
6. Human
capital infrastructure.
·
Inisiasi Perombakan
Sistem
PT
Krakatau Steel pada awalnya bukanlah perusahaan yang tidak menerapkan atau
menggunakan aplikasi sistem akan tetapi dalam melaksanakan proses bisnisnya
perusahaan ini telah menerapkan sistem akan tetapi belum mampu untuk
mengintegrasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Penerapan sistem
informasi masih sangat sederhana dan cenderung terpisah - pisah. PT Krakatau
Steel mencoba untuk merubah visi dan misi dari perusahaan dikarenakan produk
yang dihasilkan belum mampu secara optimal untuk konsumen dalam negeri dan pada
pasar internasional sehingga pihak manajemen perusahaan menerapkan aplikasi
sistem informasi yang disebut ERP (enterprise resources planning),yang
mana sistem ini mampu untuk mengintegrasikan informasi perusahaan secara
keseluruhan. Sistem ERP yang dipilih perusahaani ini menggunakan aplikasi dari
SAP.
·
Kondisi Sistem Informasi pada PT Krakatau
Steel
Perusahaan
sebelum menerapkan sistem tersebut proses dari kegiatan operasional perusahaan
tidak adanya kecepatan transfer dari informasi antar masing - masing
departemen. Perusahaan menghasilkan output atau produk yang dihasilkan masih
dapat dikatakan memenuhi kriteria dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Ketidaktepatan PT Krakatau Steel dalam bersaing di pasaran internasional dan
pada pasar domestik kurang mampu untuk membangkitkan peningkatan dari pembelian
produk yang dihasilkan. Sistem informasi yang diterapkan perusahaan masih
cenderung terpisah dan tidak dapat mentransfer informasi secara cepat kepada
bagian yang membutuhkan.
·
Metode Pengembangan Software PT
Krakatau Steel
PT
Krakatau Steel dalam praktiknya menerapkan pendekatan SDLC dikarenakan pada
metodologi ini terdapat kelengkapan fase yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem pada perusahaan seperti krakatau steel ini. SDLC di dalamnya terdapat
beberapa fase antara lain : fase definisi yang mendifinisikan requirements yang
mana untuk memahami akan hal tersebut dibutuhkan uji kelayakan yang dilakukan
sebelumnya, berikutnya yaitu fase konstruksi yang terdiri dari system
design,system building, dan system testing. fase implementasi terdiri dari
instalation operations, dan maintanance.Kompleksitas dari proses operasi dan
bisnis dari PT Krakatau Steel,maka dalam penerapan sistemnya harus melalui
beberapa fase pada SDLC, jika terjadi ketidaktepatan dalam penerapan sistemnya
dalam artian tidak adanya fase yang terjadi berurutan maka berakibat pada pelaksanaan
dari aplikasi sistem tidak bisa mencakup secara keseluruhan dari proses operasi
perusahaan. Tiap bagian dari perusahaan ini saling terintegrasi satu sama lain
sehingga setiap kali terjadi perubahan harus mampu untuk diaplikasikan pada
semua bagian dan merupakan alat dalam hal penyelesaian akan permasalahan yang
terjadi dari setiap lini sehingga metodologi SDLC yang tepat untuk dierapkan.
·
Penentuan arah bagi Sumber
Daya Informasi
PT
Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi dalam hal peningkatan peran teknologi
informasi dalam mengintegrasikan proses bisnisnya dan meningkatkan budaya
perusahaan,serta mengintegrasikan sistem informasinya, PT Krakatau Steel telah
memutuskan untuk menggunakan software SAP sebagai alatnya selain itu untuk
penyempurnaan bisnis prosesnya yang melalui streamlining. Penyediaan akan
software tersebut pihak krakatau steel bekerjasama dengan salah satu dari anak
perusahaannya yang bergerak di bidang IT yang memiliki nama PT Krakatau
Information Technology. Arah penerapan dari SAP ini antara lain mendukung
lingkungan bisnis yang fleksibel,menghilangkan aktifitas yang tidak
bernilai,mengadopsi best practice secara optimal, peningkatan pelayanan
pelanggan,menurunkan biaya administratif,memberikan streamline
processes,mendukung akses informasi,menyediakan interface yang sederhana,dan
pengelolaan persediaan dengan baik. Pihak krakatau steel juga mengarahkan
penerapan SAP ini pada hampir secara keseluruhan dari fungsional perusahaan
yang meliputi sales dan distribution,plant maintenance,project
system,production planning,quality management,financing and controlling,human
resources. Selain itu krakatau steel juga menerapkan pada lingkup teknisnya
dalam hal pendukung kelancaran dari proses penerapan SAP melalui sisi
teknologinya yaitu lingkup jaringan & client,basis,on line software
support, dan hardware. Pembagian akan ruang lingkup tersebut dikarenakan pada
awalnya krakatau steel hanya menerapkan software sistem yang dapat dikatakan
sangat sederhana sehingga perlu untuk dilakukan penyusunan dan pembagian ulang
atas akan dibawa kemana penerapan SAP bagi krakatau steel ini.
·
Change Management
Change
Management adalah kemampuan untuk memperkenalkan secara benar perubahan yang
terjadi kepada tiap unit - unit organisasi dan personilnya. Faktor change
Management merupakan faktor penentu keberhasilan dalam implementasi software
baru pada organisasi. PT Krakatau Steel memiliki hal positif pada faktor ini
yaitu perusahaan yang bergerak pada produksi berbagai jenis baja ini mampu
untuk melakukan pengelolaan terhadap karyawan tentang penerapan dari sistem
yang baru diaplikasikan oleh perusahaan tersebut. PT Krakatau Steel dalam upaya
penyesuaian kemampuan tiap karyawan terhadap aplikasi sistem yang baru
tersebut.Pada awal berdiri perusahaan ini telah memiliki komitmen tinggi
terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia yang mereka miliki.PT Krakatau Steel
melalui pembagian dari lingkup fungsional penerapan dari SAP telah mengadakan
program pelatihan pada tiap karyawan yang berada pada unit fungsional yang
diterapkannya aplikasi SAP tersebut. Pelatihan yang dilaksanakan berupa
pengenalan akan aplikasi SAP yang meliputi bagaimana cara
mengoperasionalkan,dsb. Pelatihan tersebut PT Krakatau Steel menggunakan jasa
dari anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Teknologi Informasi. Hal penting lain
yang diperhatikan dalam change management ini yaitu komitmen dari pihak
pimpinan berpengaruh positif. Pimpinan puncak dari PT Krakatau Steel memiliki
komitmen tinggi karena sejak awal pimpinan puncak tersebut menghendaki adanya
perbaikan serta penerpan sistem yang baru,sehingga dalam praktiknya pimpinan
puncak dari perusahaan ini memiliki komitmen untuk membekali tiap karyawan pada
lingkup fungsional untuk diharuskan mengerti dan mampu bekerja dengan sistem
yang baru tersebut.
·
Tantangan yang dihadapi
Kepimimpinan Sistem Informasi
PT
Krakatau Steel secara tidak langsung menghadapi apa yang dinamakan dengan
tantangan kepemimpinan mengenai perubahan dari sistem yang ada tersebut.
Tantangan tersebut antara lain Rapid technological change pimpinan dan para
manajer dar setiap fungsional harus mampu beradaptasi dengan perubahan
teknologi yang cepat. PT Krakatau Steel melalui anak perusahaannya yang
bergerak dibidang IT mampu untuk memfilter teknologi mana yang pantas untuk diikuti
untuk diterapkan dalam perusahaan mana yang tidak dalam hal software dan
hardware. Exploding Aplications and Data dalam hal adanya interkoneksi antar
timbangan material yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses data dan
kemudahan dalam melakukan upload data ke sistem informasi manajemen
material,mewajibkan perusahaan harus selalu melakukan update secara berkala
terhadap data dan aplikasi yang dimiliki.
http://imamsyahdani.wordpress.com/2012/06/20/pt-krakatau-steel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar