Rabu, 18 Desember 2013

SISTEM INFORMASI PT KRAKATAU STELL


DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif (Muhammad Zamzami, S.E, M.M).

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT KRAKATAU STELL

PT Kratakatau Steel merupakan industri baja terpadu di Indonesia dan terbesar di AsiaTenggara,berlokasi di cilegon yang didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970 sebagai BUMN. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1977 secara komersial dengan kapasitas 150000 ton baja per tahun,yang mana produknya masih berupa produk baja tulangan dan baja profil dengan bahan baku billet baja yang diimpor.

Pada tahun 1979 adanya penambahan sarana produksi yang mana ditambah dengan beroperasinya pabrik besi spons,pabrik billet baja,pabrik batang kawat,pabrik slab baja,dan pabrik baja lembaran panas.Perusahaan melakukan ekspansi serta modernisasi sarana dan fasilitas produksi sehingga yang mengakibatkan produksinya bertambah menjadi 2,5 ton per tahun.Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar baja dalamnegeri dan menghadapi persaingan di pasar internasional.PT Krakattau Steel tidak hanya berhenti pada pengambangan tersebut akan tetapi terus melakukan perubahan melalui peningkatan efisiensi,utilitas,produktifitas dan konsistensi dalam menerapkan strategi pemasaran sehingga pada tahun 1998 dan 1999 perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan dan laba perusahaan.

PT Krakatau Steel akan dijadikan sebagai perusahaan baja yang kompetitif yang mana adanya indikator bahwa produk yang dibeli oleh konsumen sebagai pengaruh efisiensi biaya produksi yang direncanakan pada tahun 2003 - 2008. Maka dari itu terdapat perubahan dalam hal visi perusahaan menjadi lebih realistis yaitu :

1.  Tahun 2008 PT Krakatau Steel akan menjadi baja kelas dunia dengan biaya kompetitive
2.    Tahun 2013 menjadi pemain baja yang terpadu
3.    Tahun 2030 menjadi pemain baja terkemukan di dunia

Selain itu adanya perubahan misi pada perusahaan yang berupa menyediakan baja dan produk terkait dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkan solusi industri dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat.

Mengantisipasi perubahan tersebut maka diadakan beberapa strategi yang dilakukan salah satunya dengan penerapan ERP yang merupakan sistem terintegrasi untuk membangun daya saing perusahaan.

 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT KRAKATAU STELL

I.                   KEGUNAAN DARI FUNGSI PRODUKSI

A. PROSES
Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet.
Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.
Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.

B. LOKASI PABRIK
Adapun yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi pabrik adalah :
1. Dekat dengan laut, sehingga dapat memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk menggunakan kapal.
2. Dekat dengan daerah pemasaran (Ibukota)
3. Tanah yang tesedia untuk pabrik cukup luas
4. Sumber air cukup memadai
5. Adanaya jaringan rel kereta api dan jalan raya yang memadai untuk pengangkutan.

C. PENGENDALIAN PRODUKSI

Proses dan struktur yang digunakan organ Perusahaan untuk mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan Stakeholder, berlandasan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.
1) Prinsip Pengendalian Produksi Perusahaan
Tatakelola Perusahaan (GCG) yang baik sudah menjadi komitmen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai landasan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Komitmen ini berawal dari audit Tatakelola Perusahaan (GCG) oleh Price Waterhouse Cooper pada Tahun 2000, dilanjutkan dengan pembentukan komite GCG yang bertugas menyusun code of conduct yang dikenal sebagai “Etika Perusahaan” pada Tahun 2001.
2) Etika Usaha dan Code of Conduct Setiap tahun perusahaan menyusun dan menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) mengacu kepada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang telah ditetapkan sebelumnya. Program, target dan sasaran kerja yang telah ditetapkan didalam RKAP dijabarkan secara berjenjang kepada setiap unit kerja, hingga tingkat manager lini. Bersamaan dengan penetapan Sasaran dan Rencana Kerja (SRK) Tahunan, setiap pimpinan unit kerja menandatangani Pakta Integritas sebagai wujud komitmen terhadap pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG secara konsisten. Nilai budaya perusahaan (Competence, Integrity, Reliable, Innovative) diharapkan menjadi nilai dasar yang menjiwai pelaksanaan program dan sasaran kerja yang telah ditetapkan serta merekatkan seluruh komponen perusahaan.

II. KEGIATAN FAKTOR PEMASARAN
A.   MARKETING MIX
Strategi yang selama ini digunakan oleh PT. Krakatau Steel dalam mempertahankan pasarnya adalah strategi diferensiasi, dengan menekankan pada kualitas produk. Dengan strategi ini dan dukungan dari pemerintah berupa monopoli produksi dan impor baja, PT. Krakatau Steel berhasil mempertahankan pasarnya dimasa yang lalu. Krakatau Steel memproduksi baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Harga yang diberikan oleh pihak perusahaan bergantung pada jenis dan jumlah, serta kualitas dari masing-masing produk. Setiap orang bisa membeli produk dari Krakatau Steel dengan cara pemesanan melalui contact dari perusahaan. Namun karena hasil produksi dari PT. Krakatau Steel masing barang setengah jadi, maka masyarakat luas masih belum tertarik membelinya karena belum diolah sampai barang siap pakai. PT. Krakatau Steel mempromosikan produknya melalui situs-situs milik perusahaan, brosur, bekerja sama dengan pemerintah untuk mempromosikan produknya ke pasar luar negeri,dll.

B. SEGMENTASI PASAR
Target perseroan Krakatau Steel dalam 2-3 tahun ke depan adalah reorientasi untuk bisa memasok dalam jumlah yang signifikan kepada sektor otomotif dan alat berat. Ini sektor premium yang belum tergarap maksimal. PT Krakatau Steel menguasai pangsa pasar sekitar 5%. Kapasitas produksi pertahun mencapai 2,4 juta ton, dan Krakatau Steel menargetkan mampu menguasai pangsa pasar hingga 35% pada 2013.Target yang ingin dicapai pada tahun depan beranjak ke 10% dan dalam 2-3 tahun mendatang bisa segmen baja otomotif hingga 30-35%.

III. KEGIATAN FUNGSI KEUANGAN
Pengelolaan Dana
Perusahaan memperoleh dana dari berbagai sumber, diantaranya melalui penjualan saham, investasi-investasi, bantuan sokongan dana dari pemerintah, dan melalui sumber-sumber lainnya. PT Krakatau Steel Tbk ( KRAS ) baru saja melakukan penandatanganan untuk pembentukan perusahaan patungan bersama tiga perusahaan lain termasuk Nippon Steel Trading Co. Ltd. Perusahaan patungan tersebut adalah PT Indojapan Steel Center yang memproduksi dan menjual processed steel sheets dan atau steel sheets in coil dengan kapasitas 120.000 ton per tahun.

IV. KEGIATAN FAKTOR SDM

A.   HUMAN CAPITAL MANAGEMENT (PT KRAKATAU STEEL)
Bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung aktivitas perusahaan. Oleh karena itu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan dan mempertahankan karyawan agar karyawan mempunyai kemampuan yang mumpuni dan dapat berkontribusi secara maksimal. Dalam mengelola karyawan, perusahaan menggunakan pendekatan human capital, dimana karyawan dipandang sebagai modal insani (human capital) sehingga dikondisikan bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang dituntut untuk dapat menciptakan nilai (create value) dan tidak sekedar menghasilkan nilai tambah (added value). Dalam menciptakan insan-insan yang mempunyai kemampuan unggul maka PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam mengelola modal insani menggunakan pendekatan dengan pilar-pilar sebagai berikut :
1. Human capital strategy.
2. Human capital development.
3. Human capital learning and knowledge management.
4. Human capital performance and reward management.
5. Human capital integration.
6. Human capital infrastructure.


·             Inisiasi Perombakan Sistem

PT Krakatau Steel pada awalnya bukanlah perusahaan yang tidak menerapkan atau menggunakan aplikasi sistem akan tetapi dalam melaksanakan proses bisnisnya perusahaan ini telah menerapkan sistem akan tetapi belum mampu untuk mengintegrasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Penerapan sistem informasi masih sangat sederhana dan cenderung terpisah - pisah. PT Krakatau Steel mencoba untuk merubah visi dan misi dari perusahaan dikarenakan produk yang dihasilkan belum mampu secara optimal untuk konsumen dalam negeri dan pada pasar internasional sehingga pihak manajemen perusahaan menerapkan aplikasi sistem informasi yang disebut ERP (enterprise resources planning),yang mana sistem ini mampu untuk mengintegrasikan informasi perusahaan secara keseluruhan. Sistem ERP yang dipilih perusahaani ini menggunakan aplikasi dari SAP.

·            Kondisi Sistem Informasi pada PT Krakatau Steel

Perusahaan sebelum menerapkan sistem tersebut proses dari kegiatan operasional perusahaan tidak adanya kecepatan transfer dari informasi antar masing - masing departemen. Perusahaan menghasilkan output atau produk yang dihasilkan masih dapat dikatakan memenuhi kriteria dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Ketidaktepatan PT Krakatau Steel dalam bersaing di pasaran internasional dan pada pasar domestik kurang mampu untuk membangkitkan peningkatan dari pembelian produk yang dihasilkan. Sistem informasi yang diterapkan perusahaan masih cenderung terpisah dan tidak dapat mentransfer informasi secara cepat kepada bagian yang membutuhkan.

·           Metode Pengembangan Software PT Krakatau Steel

PT Krakatau Steel dalam praktiknya menerapkan pendekatan SDLC dikarenakan pada metodologi ini terdapat kelengkapan fase yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem pada perusahaan seperti krakatau steel ini. SDLC di dalamnya terdapat beberapa fase antara lain : fase definisi yang mendifinisikan requirements yang mana untuk memahami akan hal tersebut dibutuhkan uji kelayakan yang dilakukan sebelumnya, berikutnya yaitu fase konstruksi yang terdiri dari system design,system building, dan system testing. fase implementasi terdiri dari instalation operations, dan maintanance.Kompleksitas dari proses operasi dan bisnis dari PT Krakatau Steel,maka dalam penerapan sistemnya harus melalui beberapa fase pada SDLC, jika terjadi ketidaktepatan dalam penerapan sistemnya dalam artian tidak adanya fase yang terjadi berurutan maka berakibat pada pelaksanaan dari aplikasi sistem tidak bisa mencakup secara keseluruhan dari proses operasi perusahaan. Tiap bagian dari perusahaan ini saling terintegrasi satu sama lain sehingga setiap kali terjadi perubahan harus mampu untuk diaplikasikan pada semua bagian dan merupakan alat dalam hal penyelesaian akan permasalahan yang terjadi dari setiap lini sehingga metodologi SDLC yang tepat untuk dierapkan.

·            Penentuan arah bagi Sumber Daya Informasi

PT Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi dalam hal peningkatan peran teknologi informasi dalam mengintegrasikan proses bisnisnya dan meningkatkan budaya perusahaan,serta mengintegrasikan sistem informasinya, PT Krakatau Steel telah memutuskan untuk menggunakan software SAP sebagai alatnya selain itu untuk penyempurnaan bisnis prosesnya yang melalui streamlining. Penyediaan akan software tersebut pihak krakatau steel bekerjasama dengan salah satu dari anak perusahaannya yang bergerak di bidang IT yang memiliki nama PT Krakatau Information Technology. Arah penerapan dari SAP ini antara lain mendukung lingkungan bisnis yang fleksibel,menghilangkan aktifitas yang tidak bernilai,mengadopsi best practice secara optimal, peningkatan pelayanan pelanggan,menurunkan biaya administratif,memberikan streamline processes,mendukung akses informasi,menyediakan interface yang sederhana,dan pengelolaan persediaan dengan baik. Pihak krakatau steel juga mengarahkan penerapan SAP ini pada hampir secara keseluruhan dari fungsional perusahaan yang meliputi sales dan distribution,plant maintenance,project system,production planning,quality management,financing and controlling,human resources. Selain itu krakatau steel juga menerapkan pada lingkup teknisnya dalam hal pendukung kelancaran dari proses penerapan SAP melalui sisi teknologinya yaitu lingkup jaringan & client,basis,on line software support, dan hardware. Pembagian akan ruang lingkup tersebut dikarenakan pada awalnya krakatau steel hanya menerapkan software sistem yang dapat dikatakan sangat sederhana sehingga perlu untuk dilakukan penyusunan dan pembagian ulang atas akan dibawa kemana penerapan SAP bagi krakatau steel ini.

·           Change Management

Change Management adalah kemampuan untuk memperkenalkan secara benar perubahan yang terjadi kepada tiap unit - unit organisasi dan personilnya. Faktor change Management merupakan faktor penentu keberhasilan dalam implementasi software baru pada organisasi. PT Krakatau Steel memiliki hal positif pada faktor ini yaitu perusahaan yang bergerak pada produksi berbagai jenis baja ini mampu untuk melakukan pengelolaan terhadap karyawan tentang penerapan dari sistem yang baru diaplikasikan oleh perusahaan tersebut. PT Krakatau Steel dalam upaya penyesuaian kemampuan tiap karyawan terhadap aplikasi sistem yang baru tersebut.Pada awal berdiri perusahaan ini telah memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia yang mereka miliki.PT Krakatau Steel melalui pembagian dari lingkup fungsional penerapan dari SAP telah mengadakan program pelatihan pada tiap karyawan yang berada pada unit fungsional yang diterapkannya aplikasi SAP tersebut. Pelatihan yang dilaksanakan berupa pengenalan akan aplikasi SAP yang meliputi bagaimana cara mengoperasionalkan,dsb. Pelatihan tersebut PT Krakatau Steel menggunakan jasa dari anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Teknologi Informasi. Hal penting lain yang diperhatikan dalam change management ini yaitu komitmen dari pihak pimpinan berpengaruh positif. Pimpinan puncak dari PT Krakatau Steel memiliki komitmen tinggi karena sejak awal pimpinan puncak tersebut menghendaki adanya perbaikan serta penerpan sistem yang baru,sehingga dalam praktiknya pimpinan puncak dari perusahaan ini memiliki komitmen untuk membekali tiap karyawan pada lingkup fungsional untuk diharuskan mengerti dan mampu bekerja dengan sistem yang baru tersebut.

·             Tantangan yang dihadapi Kepimimpinan Sistem Informasi

PT Krakatau Steel secara tidak langsung menghadapi apa yang dinamakan dengan tantangan kepemimpinan mengenai perubahan dari sistem yang ada tersebut. Tantangan tersebut antara lain Rapid technological change pimpinan dan para manajer dar setiap fungsional harus mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat. PT Krakatau Steel melalui anak perusahaannya yang bergerak dibidang IT mampu untuk memfilter teknologi mana yang pantas untuk diikuti untuk diterapkan dalam perusahaan mana yang tidak dalam hal software dan hardware. Exploding Aplications and Data dalam hal adanya interkoneksi antar timbangan material yang dapat memberikan kemudahan dalam mengakses data dan kemudahan dalam melakukan upload data ke sistem informasi manajemen material,mewajibkan perusahaan harus selalu melakukan update secara berkala terhadap data dan aplikasi yang dimiliki.

http://imamsyahdani.wordpress.com/2012/06/20/pt-krakatau-steel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar