SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT BENTOEL
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002)
dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi
untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan
keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan
sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan
masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
tertentu dalam suatu kegiatan manajemen(Wikipedia, 2010).
Tujuan SIM, yaitu:
- Menyediakan informasi yang
dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang
dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan.
Ketiga
tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).
Semua sistem Informasi memiliki tiga
unsur atau kegiatan utama, yaitu (Ismail, 2004) :
- Menerima data sebagai masukan
(input).
- Memproses data dengan melakukan
perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan
lain-lain.
- Memperoleh informasi sebagai
keluaran (output).
Gambar 1.
Prinsip Sistem Informasi
Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan
kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2002) SIM merupakan
kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network
dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang
mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Gambar 2.
Komponen Sistem Informasi
NAH,KALI INI SAYA AKAN MEMBAHAS SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PT BENTOEL
Latar belakang perusahaan
Perseroan didirikan dengan nama PT Rimba Niaga Idola pada tanggal 11 April 1987
dan berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan
pada tanggal 27 Desember 1996, nama Perseroan diubah menjadiPT Transindo Multi
Prima Tbk. Pada tanggal 29 Agustus 2000, nama PT Transindo Multi Prima Tbk
dirubah menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk.
Dengan berjalannya
perkembangan bentoel, Hingga Sekarang BentoelGroup dikenal sebagai perusahaan
rokok terbesar di Malang yang di kelola secaraprofesional dan modern lebih dari
75 tahun dan telah memproduksi beberapa brand terkenal antara lain, Bentoel
Biru, Star Mild, X Mild, Bentoel Sejati, Tali Jagad, Bintang Buana, Neo Mild,
Country, One Mild, dan lain-lain.
Visi, Misi,
Nilai Perusahaan dan Strategi Korporasi merupakan komponendari The Winning
Formula (TWF) yang disusun berdasarkan cetak biruperusahaan yaitu Bentoel
Strategic Scenario (BSS). BSS merupakan landasandalam menyusun rencana jangka
panjang, jangka menengah maupun jangkapendek supaya rencana dan pelaksanaannya
dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan.
Sistem Informasi Manajemen
PT Bentoel
PEMBAHASAN
Terdapat 3 peran utama sistem
informasi dalam bisnis yaitu :
- Mendukung proses bisnis dan
operasional
- Mendukung pengambilan
keputusan
- Mendukung strategi untuk
keunggulan kompetitif
Gambar 3.
Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Pengembangan
solusi sistem informasi untuk mengatasi problem bisnis merupakan kewajiban para
profesional bisnis sekarang. Karena lingkungan bisnis terus berkembang, maka
solusi bisnis di masa lalu mungkin perlu mengalami pengembangan sehingga tetap
up-to-date. Pengembangan SI pada dasarnya melibatkan beberapa tahap yang
berulang (siklus) yaitu :
Gambar 4.
Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Penerapan ERP di PT.Bentoel Prima
(Bentoel: Dengan Be-one Integrasikan Sistem dari Ujung ke Ujung).
ERP (Enterprise Resources Planning)
ERP
adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk menkoordinasikan
semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis
lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan
perangkat lunak modular. ERP merupakan software yangmengintegrasikan semua
departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat
melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD,
produksi atau keuangan.
Syarat terpenting dari
sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah
menggabungkanberbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database
sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Database
yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan
dan mengambil informasi secara real-time. Informasi tersebut harus dapat
dipercaya, dapat diakses dan mudah disebarluaskan.
Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat
memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor
yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk kerja
bisnis.
Tujuan sistem
ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP
merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
- Otomatisasi dan integrasi
banyak proses bisnis
- Membagi database yang umum dan
praktek bisnis melalui enterprise
- Menghasilkan informasi yang
real-time
- Memungkinkan perpaduan proses
transaksi dan kegiatan perencanaan
Gambar 5.
Integrasi ERP
1. HRM (Human Resource Management)
Sumber daya manusia adalah asset
terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari
mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.Pekerjaan-pekerjaan rutin
bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen
tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga
perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul ini. Modulnya
antara lain: Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training
and Event Management, Organizational Management, Travel Management.
2. Financial Resource Management (FRM)
Financial Resource Management
adalah modul modul yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola
seluruh data finansial sehingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data
dari beberapa departemen. modul-modulnya antara lain; General Accounting,
Financial Accounting, Controling, Invesment Management, Treasury, dan
Enterprise Controlling.
3. Supply Chain Management (SCM)
Tujuan dari SCM adalah untuk
melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers,
warehouse dan stores.
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan
sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi
yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan
hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam
memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan. modul-modulnya
antara lain adalah :General Logistics, Sales and Distribution, Materials
Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance,
Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment
Management.
4. Manufacturing Resource Planning
Manufacturing Resource Planning
adalah modul yang melingkupi faktor tambahan seperti perencanaan jangka
panjang, master schedulling, rough cut capacity planning dan shoop floor
control.
5. Customer Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management
adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan
dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang
berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya
adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force),
pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field
service).
Implementasi ERP
Impelementasi
ERP bertujuan untuk menyatukan semua departemen/divisi dan seluruh fungsi dalam
perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang mampu dipantau melalui system
terkomputerisasi dan terlayani dengan sebuah sistem yang meminimalkan biaya.
Ketika akan melakukan implementasi tersebut, penting untuk dipahami bahwa aka
nada efek baik yang positif maupun kurang menyenangkan bagi perusahaan dan
fungsi-fungsi didalamnya. Sehingga yang terbaik dilakukan adalah merancang
implementasi sebaik mungkin untuk mengurangi side effect yang kurang
menguntungkan.
Implementasi ERP secara tepat akan menghasilkan peningkatan keuntungan yang
signifikan, mengurangi kesalahan yang terjadi, meningkatkan kecepatan dan
efisiensi serta adanya akses informasi yang lengkap. Proses re-engineering pada
implementasi ERP membutuhkan keamanan, jaminan kualitas, dan pelatihan bagi
karyawan perusahaan yang terlibat dalam sistem tersebut.
ERP
mencakup transaksi finansial dan transaksi operasi yang penting dan sensitif
dari data produksi. Oleh karena itu, keamanan sangat penting bagi sistem ERP.
ERP terdiri dari beberapa aplikasi modul yang berbeda yang mendukung aktivitas
yang berbeda pada perusahaan.
Adapun beberapa keuntungan dari
penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara lain :
- ERP menawarkan sistem
terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
- ERP juga memungkinkan melakukan
integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta,
perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara otomatis,
sehingga data dapat diintegrasikan.
- ERP tidak hanya dapat memadukan
data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan
pembetulan banyak sistem komputer yang terpisah.
- ERP membantu melancarkan
pelaksanaan manajemen Supply Chain dengan kemampuan memadukannya
Pada umumnya, ERP
dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses manufaktur,
logistic, distribusi, inventori, invoice, akuntansi perusahaan dan lain
sebagainya. ERP dibagi menjadi 3 modul utama yaitu :
- Modul Operasi
- Modul Finansial dan
akuntansi
- Modul Sumber Daya Manusia
Ketiga modul
diatas berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus
mengimplementasikan ketiganya secara bersamaan. Namun, ketiga modul tersebut
berhubungan langsung dengan satu database terpusat. Dari modul-modul tersebut,
maka aktivitas penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen
kualitas dan sumber daya manusia dapat dikontrol dengan baik dan informasi yang
berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
Keuntungan yang bisa kita raih
ketika menerapkan ERP dalam perusahaan kita beberapa diantaranya adalah:
1. Otomasi business process
Seperti proses ordering, mulai dari
pencatatan order dari customer hingga proses pengiriman dan penagihan
pembayaran order.
2. Single point of information
Contohnya yaitu ketika karyawan
berhadapan dengan pelanggan memiliki informasi (berdasarkan historical
transaksi) yang cukup untuk mendeliver kebutuhan dari pelanggannya. histori ini
dapat dijadikan pegangan oleh bagian pembelian untuk melakukan perencanaan
pembelian, dan seterusnya.
3. Efisiensi yang tinggi
Efisiensi terlihat misalnya pada
pencapaian kepuasan pelanggan karena tingkat kecepatan pelayanan dengan
otomisasi, pengurangan biaya produksi dan biaya operasional, dan lain
sebagainya.
4. Sumber informasi yang cukup untuk melakukan analisa
Dengan pencatatan historical
transaksi yang baik, otomatis anda tinggal menggunakan software perencanaan
untuk lain sebagainya.
Penerapan ERP dalam perusahaan ada
juga kelamahanya,beberapa kelemahan diantaranya adalah:
- Terbatasnya kustomisasi dari
perangkat lunak ERP
- Sistem ERP sangat mahal
- Perekayasaan kembali proses
bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah
dideskripsikan oleh system ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif.
- ERP sering terlihat terlalu
sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam
beberapa organisasi
- Sistem dapat terlalu kompleks
jika dibadingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
- Data dalam sistem ERP berada
dalam satu tempat. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko kehilangan
informasi jika terdapat pembobolan sistem keamanan.
Pemilihan ERP
Pada tahun 2003 Bentoel melakukan beberapa langkah awal yaitu assessment
dan pengkajian sistem TI beserta penentuan kebutuhan TI-nya, perumusan blue
print dan road map pembenahan sistem TI. Langkah selanjutnya pun Bentoel
kemudian menunjuk konsultan dan memilih perusahaan software. Setelah melalui
proses penyeleksian beberapa paket software yang berkaitan dengan Corporate
Perfomance Management, tim evaluasi Bentoel pun akhirnya memilih SAP Planning
and Consolidation. Pemilihan didasari atas pertimbangan bahwa sistem ini sangat
mudah digunakan (friendly user) dan didukung dengan fitur-fitur yag canggih
serta lengkap.
SAP Business Planning and Consolidation merupakan suatu aplikasi
perencanaan dan konsolidasi yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan
mengenai perencanaan, konsolidasi, pengelolaan anggaran belanja dan pelaporan.
Sistem ini mendukung seluruh kebutuhan perencanaan anggaran keuangan dan
perencanaan operasional secara top-down dan bottom-up serta mendukung proses
konsolidasi untuk memastikan pengelolaan keuangan berjalan lancar dan tepat
waktu.
Proyek ini mulai dijalankan pada Agustus 2003. Sistem ERP itu go live pada 1
Mei 2004. Keputusan untuk mengimplementasikan SAP didasarkan pada hasil
evaluasi terhadap beberapa paket software yang berkaitan dengan pengelolaan
kinerja perusahaan. Implementasi tersebut akan memaksimalkan integrasi
perencanaan dan fleksibilitas bisnis. Pengimplementasiannya juga
mempertimbangkan potensi dari solusi yang telah terpasang yang juga bagian dari
solusi SAP. Intinya, Bentoel lebih fokus untuk mencari the most appropriate
up-to-date technology, bukan the most sophisticated.
Sistem Informasi Terintegrasi
Penerapan sistem ERP (enterprise resource planning) berbasis SAP yang
diimplementasikan di PT Bentoel Prima dinamakan Be One Enterprise (BOE) atau
B-1 yang mempunyai makna “sistem pemersatu” dimana seluruh elemen sistem
informasi yang ada masing-masing akan terintegrasi satu dengan lain menjadi
suatu sistem informasi enterprise yang terintegrasi secara total dengan media
data, suara dan video yang terkonvergen (convergence) secara digital.
Sistem B1 membantu efisiensi melalui penguatan kemampuan manajemen
perusahaan untuk memonitor dan mengontrol secara dekat proses yang ada. Hal ini
dikarenakan semua proses, mulai dari pembelian, inventori, produksi, dan
distribusi dikontrol dengan baik anak perusahaan dapat melihat setiap biaya dan
selalu dalam keadaan tahu untuk menentukan waktu dan strategi yang tepat untuk
efisiensi. Bentoel melakukan tahapan persiapan tahun 2004 dalam lingkup
Keuangan dan Control, Manajemen Bahan, Rencana Produksi, Distribusi dan
Penjualan, Manajemen Dana, dan Konsolidasi.
Sebelum akhir 2004, Bentoel mengenalkan sistem SAP penuh. Satu tahun
setelah implementasinya, sistem baru ini sudah beroperasi penuh mendukung
berbagai departemen. Sistem baru ini telah meningkatkan produktivas dengan
memangkas beban administrasi manual dan meningkatkan sistem kontrol sehingga
pada akhirnya secara keseluruhan meningkatkan efisiensi. Dan untuk
memaksimalkan potensi B-1 sistem, departemen penjualan dan distribusi serta
sistem informasi membawa ide tentang perlunya bantuan komputerisasi pada jalur
distribusi dan penjualan di lapangan yang pada akhirnya dipilih untuk
menggunakan Personal Digital Assistants (PDA).
Tahap-Tahap BOE
• Tahap pertama.
Dengan mengintegrasikan perencanaan
korporasi dan perencanaan departemen, implementasi BOE difokuskan pada proses
budgeting, kemudian manajemen membuat rancangan model biaya, dan menampilkan
analisis yang akurat untuk penetuan anggaran operasional sesuai dengan
perencanaan dan asumsi strategis. Implementasi proses penyusunan anggaran ditargetkan
selesai dan go live pada awal Juli 2008.
• Tahap berikutnya
Bentoel mengembangkan dan memperluas
modul SAP–nya untuk meningkatkan performa perusahaan.
Adapun modul ERP lainnya yang telah
diimplementasikan oleh Bentoel adalah Sales and Distribution, Fleet Management
and ECCS, Production Planning, Material Management, Finance and
Controlling.
Implementasi BEO atau
B-1
Dalam proyek pembenahan TI di Bentoel, terdapat dua agenda penting yang
telah diselesaikan, yaitu Online Data Transaction (ODT) dan Sales Force
Automation (SFA). Berhasilnya tahap pengembangan ODT, menjelaskan bahwa semua
divisi telah terkoneksi secara online dan tidak ada lagi gap informasi antar
bagian. Informasi yang tersedia menjadi seragam sehingga tidak perlu penyesuaian
dan konsolidasi data antar bagian. Selain itu, kontrol manajemen dari para
direksi menjadi lebih mudah pelaksanaannya.
Penerapan ODT merupakan kemajuan besar bagi Bentoel. Namun satu hal yang
paling istimewa adalah program SFA dan pemanfaatan TI untuk pengontrolan bahan
baku (tembakau). Dapat dikatakan, program SFA merupakan terobosan yang belum
dilakukan pemain lain, khususnya di industri rokok. Tujuan Bentoel menggunakan
program ini adalah menguatkan lini penjualan dengan memanfaatkan TI. Pada
praktiknya, kini salesman Bentoel dipersenjatai satu unit PDA (personnal
digital assistance) untuk mendukung kinerja mereka, baik untuk melihat
informasi harian dan mengevaluasi kinerja mereka. Data-data yang ada di PDA
mereka, selalu akurat karena selalu terjadi proses download dan upload dari
atau ke sistem TI di masing-masing kantor cabang atau Area Sales and
Marketing.
Terobosan ini dikenal dengan sistem B1 Mobile dan B1 ASMO yang membuat para
salesman dapat memonitor dan memadukan informasi penjualan hingga level
retailer. B1 Mobile merupakan sistem yang memberikan hasil statistik market
berkualitas tinggi dan akurat, sehingga beban administrasi manajemen berkurang
dan efisiensi kinerja meningkat. Dengan strategi ini, Bentoel menjadi industri
pertama yang menggunakan PDA untuk mendukung penjualannya. Sedangkan ASMO
merupakan sistem yang menghubungkan kantor-kantor cabangnya secara online
dengan jaringan berbasis internet protocol melalui Wide Area Network. Sistem
ini menghubungkan semua kantor cabang dengan kantor utama sehingga semua data
dari cabang dapat dikompilasi.
Selain itu, Bentoel juga memiliki B1 Communication yang digunakan untuk
komunikasi suara antar kantor Bentoel. Penerapan sistem ini meningkatkan
produktivitas dan efisiensi di berbagai divisi yang semula manual menjadi
otomatis, sesuai dengan tujuan jangka panjang Bentoel dalam Desain Bisnis
Digital (Digital Business Design)..
Gambar 6.
PT. Bentoel Prima ISBP (Information System & Business Process)
Sistem Be-one ini diimplementasikan pada tahun 2004 dan berpusat pada
aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) dari SAP. di dalam ERP yang sistem
nya diimplementasikan oleh Soltius Indonesia ini ada beberapa modul utama
antara lain Material Manajement, Sales and Distribution, Production Planning,
Fund Managemet, Controlling dan Financial accounting. Dengan sistem ini data
bisa seragam dan menjadi acuan dari semua kegiatan transaksi.
Sistem Be-one
ini adalah sistem yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, dari transaksi
hingga pelaporan untuk manajemen. Sebagai contohnya, data penjualan yang
dilakukan tenaga penjualan dimasukan ke dalam PDA di lapangan saat melakukan
transaksi penjualan. Pada akhir hari, seluruh transaksi di upload secara otomatis
ke sistem di Area Sales dan Marketing Office (ASMO), untuk selanjutnya akan
terkirim secara otomatis juga ke sistem yang ada di kantor pusat, dan semua
data tersebut yang terkena dampak dari transaksi penjualan pun akan ter-update.
Gambar 7.
SAP Core Moduls (modul utama pada system ERP)
1. Fund Management (FM).
Tugas Fund Management Dana adalah :
- Untuk membuat anggaran seluruh
pendapatan relevan dan pengeluaran
- Untuk Mengontrol gerakan dana
di masa depan sesuai dengan anggaran terdistribusi
- Untuk Mencegah anggaran yang
berlebih.
2. Material Management
Tujuan dari modul ini adalah
mengoptimasi semua proses yang terkait dengan perencanaan, pengadaan, pembelian
hingga penyimpanan material.
Manfaat yang diperoleh antara lain:
- Otomasi evaluasi pemasok
- Tingkat biaya pengadaan dan
penyimpanan yang lebih rendah pada inventory dan manajemen pergudangan.
- Terintegrasi dengan verifikasi
penagihan (invoice)
3. Sales & Distribution
Modul ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan
customer order (proses sales, shipping dan billing).
4. Production Planning
Modul ini bertujuan untuk membantu
proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu
perusahaan.
5. Controlling.
Modul ini bertujuan untuk :
- Sebagai pengendali capital
investment.
- Sebagai pengendali aktivitas
keuangan perusahaan, memonitor dan merencanakan pembayaran
- Sebagai pengendali pendanaan
terhadap pembelian, pengadaan dan penggunaan dana di setiap area
- Sebagai pengendali biaya dan
profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan
6. Financial Accounting
Modul ini bertujuan untuk :
- Menyediakan pengukuran
berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan.
- Mengukur kinerja keuangan
perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal.
- Menyediakan dokumen keuangan
yang mampu melacak (mengaudit) setiap angka yang terdapat dalam suatu
laporan keuangan hingga ke data transaksi awalnya.
Modul-modul dari Be-one system
tersebut antara lain adalah ;
- Be-one Portal, menyediakan
fitur knowledge management dan knowledge sharing yang bisa dinikmati oleh
seluruh karyawan
- Be-one ASMO & Mobile
meliputi (Sales Administration & Management System serta Sales Force
automation & Mobile Management.
- Be-one Deal untuk pembayaran
- Be-one Synergy (HRMS) untuk
pengelolaan karyawan
- Be-one Poli untuk Healt
care
- Be-one Intellegence (Business
Intelegence) untuk menganalisa pasar
- Be-one Business Planning &
Simulation untuk Perencanaan Perusahaan
- Be-one War Map & War Room.
untuk menganalisa pasar
Semua itu terintegrasi dengan system
ERP sebagai satu kesatuan sistem.
Gambar 8.
Be-One ERP System
Dampak bisnis dari
penerapan ERP di PT.Bentoel Prima tersebut terasa dengan meningkatnya
produktivitas bisnis seperti meningkatnya kecepatan proses data dan kecepatan
proses bisnis itu sendiri. Misalkan data penjualan dari kira-kira 1000 tenaga
penjualan di seluruh Indonesia dapat dikumpulkan dan dilaporkan pada hari yang
sama, dengan begitu manajemen Bentoel dapat segera mengetahui situasi pasar dan
hasi dari aksi-aksi yang dilakukan, dan untuk selanjutnya bisa melakukan
langkah penyesuaian yang dibutuhkan. Selain itu tidak ada lagi inkonsistensi di
antara unit-unit dalam perusahaan. Dengan demikian pengambilan keputusan bisa
menjadi cepat dan efektif.
Contoh lain
adalah dengan adanya modul business intellegence, bagianpemasaran dapat
mengetahui produk, profil serta value seperti apa produk yang laku di suatu
pasar. Hal ini telah dibuktikan dengan kesuksesannya Bentoel memasarkan salah
satu produk barunya yang mampu terjualhingga dua kali lipat dari produk yang di
luncurkan sebelumnya. Waktu dari produksi produk tersebut pun dapat dipangkas
menjadi lebih singkat karena positioning maupun segmentasinya dapat diketahui
dengan pas berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari business Intellegence
tersebut.
Penerapan
ERP di PT.Bentoel Prima tersebut. Revenue Bentoel mengalami kenaikan yang
signifikan. Terhitung revenue di tahun 2005 hanya Rp.2 triliun, lalu setelah
menerapkan ERP mampu meningkat hingga Rp.6,9 triliun pada tahun 2008.Dari sisi
Volume produksi juga mengalami peningkatan, yang sebelumnya hanya 6,6 miliar
batang di tahun 2005 menjadi 17,5 miliar batang di tahun 2008. Market share nya
pun meningkat dua kali lipat.
Gambar 9.
Grafik Peningkatan Revenue Tahun 2008
Gambar 10.
Grafik Peningkatan Product Volume Tahun 2008
Penerapan ERP di PT. Bentoel Prima
memberikan keuntungan diantaranya :
- Instant Feedback, Business
Intellegence, serta Operational Excellence terciptanya data penjualan yang
bisa diterima pada hari yang sama mulai dari Sales Supervisor hingga
direksi bisa diketahui.
- Efektifitas Sales Performance
dapat diketahui.
- Bisa mengetahui dengan cepat
masalah / kesulitan peneterasi di suatu daerah sehingga dapat cepat
diambil keputusan.
- Dapat memantau
kompetitor.
- Sisi operational Excellence
Effectiveness bisa terpangkas karena menggunakan aplikasi lewat PDA
- Peningkatan produktifitas
hingga 15%
- Peningkatan penjualan
- Stok level dapat terkontrol
mulai dari pabrik sampai dengan penjual
- Financial Intern juga dapat
terkontrol
- Dapat mengetahui produk, profil
dan value seperti apa yang laku di pasar.
- Waktu produksi jauh lebih
singkat
- Rencana yang akan datang
setelah penerapan ERP, PT.Bentoel Prima akan meningkatkan lagi sistem
administrasi manajemen penjualan dan mobile management, yang tadinya 1200
PDA di seluruh Indonesia maka jumlah nya akan ditambah menjadi 1600.
Aplikasi berasal dari kata application yaitu bentuk
benda dari kata kerja to apply yang dalam bahasa Indonesia berarti
pengolah. Secara istilah, aplikasi komputer adalah suatu subkelas
perangkat lunak komputer yang menggunakan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pemakai. Contoh utama perangkat lunak
aplikasi adalah program pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar
media.
Kumpulan aplikasi komputer
yang digabung menjadi suatu paket biasanya disebut paket atau suite
aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan
OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja,
serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya
memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna
untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Umumnya aplikasi-aplikasi
tersebut memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi sehingga menguntungkan
pemakai. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dimasukkan dalam suatu dokumen
pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
Berdasarkan jenisnya, aplikasi
komputer dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
1. Enterprise
Digunakan untuk organisasi yang
cukup besar dengan maksud menghubungkan aliran data dan kebutuhan informasi
antar bagian, contoh : IT Helpdesk, Travel Management dll.
2. Enterprise – Support
Sebagai aplikasi pendukung dari
Enterprise, contohnya : Database Management, Email Server dan Networking
System.
3. Individual
Worker
Sebagai aplikasi yang biasa
digunakan untuk mengolah/edit data oleh tiap individu. Contoh : Ms.Office,
Photoshop, Acrobat Reader dll.
4. Aplikasi
Akses Konten
Adalah aplikasi yang digunakan oleh
individu (hanya) untuk mengakses konten tanpa kemampuan untuk mengolah/mengedit
datanya melainkan hanya melakukan kustomisasi terbatas. Contoh : Games, Media
Player, Web Browser.
5. Aplikasi Pendidikan
Biasanya berbentuk simulasi dan
mengandung konten yang spesifik untuk pembelajaran.
6. Aplikasi Simulasi
Biasa digunakan untuk melakukan
simulasi penelitian, pengembangan dll. Contoh : Simulasi pengaturan lampu lalu
lintas.
7. Aplikasi Pengembangan Media
Berfungsi untuk
mengolah/mengembangkan media biasanya untuk kepentingan komersial, hiburan dan
pendidikan. Contoh : Digital Animation Software, AudioVideo Converter dll.
8. Aplikasi
Mekanika dan Produk
Dibuat sebagai pelaksana/pengolah
data yang spesifik untuk kebutuhan tertentu. Contoh : Computer Aided Design
(CAD), Computer Aided Engineering (CAE), SPSS dll.
SUMBER
: http://irpantips4u.blogspot.com/2012/10/penerapan-erp-di-pt-bentoel-prima.html